Baca Sajak Ngadekna Dayeuh Bogor
Sebanyak 40 pelajar, mahasiswa dan masyarakat umum mendemontrasikan keahliaannya membaca sajak sunda Ngadegna Dayeuh Bogor buah karya Pacilong dalam Pasanggiri Maca Sajak Sunda. Kegiatan yang digelar Minggu (16/6/2013) di Museum Perjuangan Jalan Merdeka Kota Bogor
Ketua Forum Budaya Bogor (FBB) Deddy Roamer mengatakan, kegiatan Kegiatan dilaksanakan selain memperingati HJB yang ke 531, juga sebagai upaya menguatkan kecintaan Orang Bogor terhadap bahasa ibunya yakni Bahasa Sunda.
Dalam lomba sajak sunda yang dilombakan yaitu sajak wajib yakni Ngadegna Dayeuh Bogor buah karya Pacilong dan 5 sajak pilihan yakni Jemplang Bentang Bendu (Dian Hendarayana), Rusiah Cinta( Euis Balebat), Di Setopan Lampu Jalan Pajajaran , Di Panggung RRI (Pram A. Sastra), Bihari, Kiwari jeung Nu Bakal Datang (Dadang H. Padmadiredja).
Kegiatan ini, lanjut Deddy, mendapat dukungan dari Wakil Bupati Bogor Bapak Karywan Faturachman yang cintai terhadap budaya Sunda. Sedangkan dipilihnya Pantun Ngadeugna Dayeuh Bogor karya Pa Cilong sebagai sajak wajib karena selain sering dibacakan dalam Sidang Paripurna Istimewa memperingati HJB, juga pesan yang disampaikan di dalamnya sarat dengan makna kebogoran.
Dewan Juri dalam lomba ini yaitu Anda Suhanda, S.Pd , Ade Rohaeni, S.Pd dan saya sendiri,”lanjutnya.
Pada kesempatan itu salah satu pemerhati budaya Kota Bogor Dadang HP menceritakan latar belakang penciptaan sajak Bihari, Kiwari jeung nu bakal datang serta Budayawan Eman Sulaeman yang menjelaskan makna Pantun Pacilong. Kegiatan Pasanggiri Sajak Sunda ini semakin bermakna dan cukup menggelitik karena dipandu MC Bogor yang cukup terkenal, Tjetjep Toriq.
Pasanggiri Maca Sajak Sunda diputuskan juara pertama tingkat SD disabet Justikarin Danar P (SDN Pajajaran Bogor) tingkat SMP/ Tsanawih R. KA (SMP Birul Walidain), tingkat SMA Aprilia Permata Affandi (SMA Negeri Jonggol)
Untuk katagori masyarakat umum Suherman juara umum diraih Dini Wardiati, warga Kecamatan Ciomas Kabupaten Bogor.
Sumber: Pemerintah Kota Bogor
